Thursday, July 21, 2016

SMART HOUSE - RUMAH CERDAS

Rumah cerdas (smart house) canggih seperti di film-film fiksi ilmiah Hollywood, kini tidak hanya bisa dimiliki oleh Bill Gates atau Steve Jobs. Upaya untuk mewujudkan sebuah rumah cerdas masih tetap merupakan cita-cita menarik bagi mereka yang menginginkan rumahnya menjadi canggih. Bahkan, dengan semakin berkembangnya teknologi telekomunikasi, termasuk juga teknologi informasi membuat solusi yang ditawarkan semakin bervariasi dan atraktif. 

Membangun sebuah rumah cerdas memang tidak mudah dan juga tentu tidak murah. Apalagi kalau masih harus menyingkirkan perangkat-perangkat elektronik yang tidak digital, tentu akan memberatkan si pemilik rumah, apalagi kalau harus merobohkan seluruh bangunan.

Perkembangan teknologi dari jaman ke jaman semakin memudahkan pekerjaan kita. Tak perlu diragukan lagi bahwa efek dari kemajuan teknologi tersebut membuat kita bisa melakukan pekerjaan dengan efisien, efektif, cepat dan murah. Bayangkan saja sebelum ada teknologi internet atau telepon genggam, jika kita ingin mengirim pesan atau dokumen barangkali, kita harus menulisnya diatas kertas, memasukan ke dalam amplop, beli peranko, pergi ke kantor pos dan mengirimkannya.

Untuk sampai ke lokasi tujuan diperlukan waktu paling cepat 1 hari. Itupun jika jarak pengiriman dekat. jika jauh pasti butuh waktu lebih lama lagi dan tentunya mahal. Kini dengan adanya internet, kita bisa mengirimkan dokumen dalam bentuk file, dengan sekali tekan tombol, dokumen sudah terkirim. Proses pengiriman hanya butuh waktu dalam hitungan detik. Luar biasa!!

SISTEM
Teknologi canggih menawarkan dua pilihan ekstrem bagi manusia: membuat kita malas atau makin kreatif. Rumah cerdas masa depan memang telah datang. Asia perintis jalannya. Para analis mengatakan lingkunganterhubung itu akan segera menyebar di Asia, karena banyak hal penting yang sudah berada di tempatnya. Hal penting itu termasuk konsumen yang sudah tanggap teknologi.

Sejumlah besar produsen alat berteknologi tinggi yang tak sabar membuat peralatan jalamaya siap-pakai; sejumlah rusun yang mudah dipasangi kabel-kabel pita lebar (broadband) berkapasitas besar; dan pemerintahan yang proaktif. Di negara yang sangat obsesif dengan jalan maya seperti Korea Selatan, bahkan Kementerian Pembangunan (Construction Ministry) telah mengeluarkan regulasi yang mengharuskan semua rusun baru diperangkati akses jalamaya kecepatan tinggi.

Demikian pula Hongkong. Pemerintahnya merekayasa ulang tata kotanya agar kabel broadband bisa tersedia. Di Singapura beberapa keluarga telah terpilih untuk hidup di rusun cyber yang disponsori pemerintah.

KONSEP
Pendekatan rumah cerdas ini adalah konsep yang mencoba memperlihatkan bagaimana produk teknologi bisa diaplikasikan untukmembantu penghuni rumah dalam melakukan pekerjaan rumah dimanapun mereka berada. Contoh sederhananya adalah kita bisa memonitor kondisi rumah dari kantor tempat kita bekerja bahkan menyalakan atau mematikan alat-alat rumah tangga kita. Sebuah rumah cerdas antara lain terdapat fasilitas hiburan rumah (home entertainment), layanan kesehatan (healthcare services) sampai keamanan rumah (home security). Sebuah ciri khas rumah modern yang sangat canggih yang diharapkan bisa memberikan kenyamana, keamanan penghuninya.

Dengan semakin pesatnya jaringan berkecepatan tinggi (broadband), baik tetap (fixed-line) maupun bergerak memungkinkan terwujudnya gagasan ini tanpa perlu mengeliminir yang sudah ada. Konsep kecanggihan tumbuh ini bagaimanapun sangat penting karena membangun rumah baru pun belum tentu selanjutnya bisa mengikuti perkembangan teknologi.
Sebagai contoh, menggunakan perangkat televisi untuk mengakses internet, juga melihat keadaan rumah dengan menggunakan telepon seluler.

UNJUK KERJA
Sebuah rumah tentu tidak akan bisa secerdas itu tanpa sekumpulan unsur-bagian yang saling berhubungan. Kecerdasan itu berasal dari integrasi sempurna berbagai perangkat dalam suatu jaringan di dalam rumah itu sendiri. Jaringan itu bisa berbasis saluran telepon, kabel-kabel, saluran nirkabel, atau hibrida dari semuanya.

Sebagai contoh, lemari es cyber Anda akan mengirimkan pesan ketika susu di lemari es di rumah Anda telah kadaluwarsa. Dengan begitu Anda bisa membeli yang baru saat pulang kerja. Ada sebuah pemikiran untuk menjadikan Lemari es sebagai server dirumah kita, karena seperti kita ketahui bersama, lemari es adalah benda elektronik yang menyala sepanjang hari dirumah kita. Karena menyala sepanjang hari, banyak orang berpikir lemari es amat cocok sebagai server komputer jaringan rumah cerdas.

Dengan prinsip kerja seperti itu, bisa digunakan untuk alat lain seperti mesin cuci dan oven. Alat-alat itu dikonsep terhubung dengan Internet yang bisa men-download informasi aktual yang berguna dari pabriknya. Selain itu bila bel pintu berbunyi saat Anda menonton film on-demand pada pesawat TV interaktif, gambar video tamu segera muncul pada webpad Anda.
Gambar langsung yang dihasilkan kamera webcam itu membuat Anda tak perlu bingung berteriak atau berdiri untuk membukakan pintu untuk sang tamu. Satu tekan pada ikon "open" pada webpad itu akan membukakan pintu rumah Anda secara otomatis. Atau Anda diamkan saja bila si tamu ternyata tak Anda kehendaki.

Anda juga bisa menyusun program untuk seluruh rumah, seperti menyalakan lampu saat mulai gelap, membuka tirai jendela saat matahari mulai bersinar, atau mengatur temperatur udara secara otomatis. Asyik memang. Tapi perhatikan berat badan Anda! Sebab, Anda akan menjadi sangat pasif sehingga malas berolahraga.

Rumah yang secara total termodifikasi seperti itu, saat ini lebih dari sekadar konsep. LG mengilustrasikan visinya di file video streaming pada situsnya (www.dreamlg.com). Di Tokyo, Matsushita telah membuka sebuah rumah demo yang diberi nama eHII. Rumah demo itu penuh peralatan super canggih - termasuk sebuah toilet cerdas tadi.(berbagai sumber/foto:istimewa)


source : http://www.rudydewanto.com/2011/01/smart-house-rumah-cerdas.html

Smart House, Konsep Rumah di Masa Depan



Ide desain serta sistem home automation yang diterapkan pada smart house, yang merupakan konsep rumah masa depan.
Perkembangan teknologi akhir – akhir ini begitu pesat, bahkan hal yang dulunya dianggap mustahil (misal berkomunikasi dengan orang jarak jauh secara tatap muka) kini bisa terealisasikan dengan bantuan teknologi. Teknologi – teknologi ini mencakup banyak hal, mulai dari teknologi komunikasi, security, perhubungan, hingga robot yang banyak difungsikan untuk membantu kegiatan manusia.
Teknologi – teknologi tersebut telah banyak diterapkan di industri, perkantoran, pusat – pusat bisnis, hingga rumah pribadi. Khusus untuk rumah pribadi, penerapan teknologi yang paling jelas terlihat adalah teknologi security (pengamanan) dalam bentuk sistem pengaman otomatis atau CCTV. Dengan teknologi ini, ancaman pencurian pada rumah bisa terminimalisir.
Sejatinya, penerapan teknologi pada rumah tidak hanya berkaitan dengan sistem keamanan saja. Tengok saja rumah Bill Gates yang berada di tepian Lake Washington. Di rumah tersebut, sistem home automation (pengendali otomatis) telah diterapkan. Sehingga, semua sistem terjadi di rumah, mulai dari sistem pencahayaan, sistem buka tutup pintu, hingga sistem pengamanan, semua bekerja secara otomatis karena adanya sensor yang terpasang di alat dengan dikendalikan oleh komputer melalui jaringan cyber. Rumah yang sedemikian high-tech ini biasa disebut smart house.
Ide smart house yang pertama kali
Meski ada berbagai variasi mengenai siapa yang pertama kali menerapkan ide smart house ini, namun setidaknya sebuah perusahaan yang pertama kali mencetuskan ide ini dan mengkomersilkannya adalah SmartHome, perusahaan milik Joe Dada and David Tan. Perusahaan ini berdiri di tahun 1992 dengan fokus pada menyediakan sistem elektronik home automation untuk rumah pribadi. Sejak saat itu, konsep smart house mulai dikenal.
Di masa depan, bukan tidak mungkin akan lebih banyak smart house yang bermunculan. Semua pekerjaan rumah bisa saja dikendalikan oleh sebuah remote, di mana sekali kita tekan tombolnya, maka sistem akan bekerja secara otomatis. Remote ini bisa digunakan untuk mengendalikan nyala lampu, membuka dan menutup tirai, menyalakan TV , serta mengatur kadar dinginnya AC tanpa perlu beranjak dari tempat duduk. Atau, Anda bisa saja mulai mencoba menerapkan sistem automation ini di rumah Anda. Sehingga, Anda bisa mewujudkan sebuah smart house yang merupakan konsep rumah masa depan.
Meski ide smart house ini cukup menjanjikan, ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan sebelum mewujudkan hal ini menjadi kenyataan, misalnya pertimbangan – pertimbangan di bawah ini.
1. Pertimbangkan faktor efisiensi dan ekonomi
Alasan kita mewujudkan smart house tentunya karena faktor efisiensi. Dengan smart house, kita berharap akan membersihkan, menjaga, dan mengerjakan pekerjaan rumah lebih mudah, cepat dan praktis. Namun, Anda juga perlu mempertimbangkan biaya yang besar yang mesti Anda keluarkan untuk membangun sistem jaringan otomatis tersebut. Selain itu, sistem tersebut tentunya membutuhkan perawatan dan pengecekan secara berkala. Maka ketika Anda berfikir untuk menerapkan konsep smart house, Anda perlu menyiapkan budget yang cukup.
2. Analisa kebutuhan Anda dan keluarga
Meskipun Anda mewujudkan smart house dengan sistem home automation, bukan berarti Anda harus menerapkan semua teknologi canggih ke dalam rumah Anda yang sejatinya tidak begitu Anda butuhkan. Misal jika rumah Anda sudah dijaga oleh seorang satpam, pastinya Anda tak terlalu membutuhkan sistem security yang terlalu banyak. Cukup tambahkan kamera CCTV untuk memantau keadaan di sekitar rumah. Begitu juga jika Anda tinggal di dataran tinggi dengan kondisi cuaca yang dingin. Pastinya sisitem pengendali AC tak terlalu banyak berperan di sini karena AC kurang begitu signifikan di daerah dengan cuaca yang dingin.
3. Tentukan jaringan home automation serta sistem pengendalinya
Berbicara mengenai jaringan / network dari home automation serta sistem pengendalinya, setidaknya ada empat macam sistem yang sering diterapkan, yakni:
A. Sistem dengan kabel yang terstruktur (Structured wiring)
Sistem ini merupakan sistem yang berkerja melalui kabel – kabel multi konduktor yang aman dan akan mendistribusi data dan tenaga listrik ke telefon, komputer, home entertainment systems, dan home appliances yang ingin dikontrol secara otomatis. Kemudian, alat – alat tersebut akan dikontrol oleh microprocessor yang berkeja layaknya remote control atau timer. Sistem ini bisa diterapkan pada rumah yang baru akan dibangun, namun untuk rumah yang sudah dibangun, akan sulit menerapkan sistem ini mengingat banyaknya penggunaan kabel – kabel yang akan menyita tempat.
B. Wireless networks
Jaringan ini sangat fleksibel dan mudah diinstal. Namun, sistem ini mudah terinterfensi / terganggu oleh keberadaan alat elektronik, gelombang, hingga sinyal handphone.
C. Power line network
Sistem ini bekerja dengan memanfaatkan kabel listrik yang sudah terpasang di rumah untuk menerima dan mengirim data. Kelemahan dari sistem ini adalah sangat mudah terganggu oleh aliran listrik yang tidak stabil. Jika sistem Anda tidak encrypted (diberi pengaman dengan kode tertentu), maka sistem Anda akan mudah diakses oleh tetangga yang berada di jalur listrik yang sama dengan Anda, yang pastinya akan membahayakan keamanan rumah Anda.
D. Sistem jaringan kabel telefon ( Phone line networks )
Sistem ini bekerja dengan cara mengontrol home appliances dan alat elektronik di rumah melalui jaringan kabel telefon. Sistem ini cukup rumit, terdiri dari bermacam – macam bagian, dan bekerja dengan memanfaatkan frekuensi yang berbeda. Sistem ini memerlukan instalasi dengan kabel, meskipun kabel yang digunakan relatif berdiameter lebih kecil ketimbang structured wiring.
Selamat mencoba :)

source : http://architectaria.com/smart-house-konsep-rumah-di-masa-depan.html